Posts

Showing posts from December, 2012

Hell yeah

Masih melek atau mata kita terbuka di tengah malam itu emang jaminan akan menyambut waktu-waktu galau -__- Sepi, sunyi, dingin, suasananya dukung banget buat memikirkan apapun, seringnya waktu tersebut dipake buat nggalau. Ya, GALAU. Mikirin yang dulu... Mikirin yang besok... Ngeliatin hape yang dulu tiap malem nerima sms dan sekarang enggak... #EhCurhat 

Mencoba Bahagia (kembali)

Hmm.. ingin mengungkapkan sesuatu, mungkin sedikit—bahkan terbaca sangat berlebihan. Beberapa hari yang lalu, beberapa minggu yang lalu, beberapa bulan yang lalu, beberapa tahun—oke, belum sampai beberapa tahun—hidupku buruk, hanya buruk, bukan sangat buruk, tapi bisa dikatakan nasib yang paling buruk yang harus kuterima dan lewati. Kenapa? Aku bahkan tak ingin mengingatnya lagi, yang jelas, ‘dulu’, aku menempatkan semua masalah dalam batinku, semuanya! Entah itu masalahku atau masalah orang lain, dan yang jelas lagi, tiap harinya ada saja sesuatu yang membuatku ingin marah dan ‘menangis’. Sampai salah seorang temanku memberiku sebuah buku, Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya 2! Aku membuka daftar isi, judul “Empat Cara Melepas” menarik perhatianku—mungkin aku bisa melepas ‘seseorang’, pikirku. Aku membacanya perlahan—menghayati setiap deret kalimat dan memaknai kalimat tersebut. Meresonansi setiap peristiwa yang kualami dengan tulisan yang kubaca. Dan aku mengambil kesimpulan

Thanks! :D

Halo kamu, Hanindha Pradipa~ Terima kasih buat "Si Cacin g "-nya :D Ahaha jangan heran kenapa tadi aku seneng bangeeet. Kemarin itu aku depresi, hahaha, dan kemarin aku sempat ngetweet "Butuh psikolog atau psikiater sekalian" Dan besoknya kamu memberiku buku spiritual yang bisa menggantikan peran seorang psikolo g  dan psikiater :D Itu tu kayak pepatah "pucuk dicinta ulum pun tiba."  Haha baiklah, mari kita sudahi tulisan alay yan g sedikit curcol ini._. Dan oh ya, terima kasih juga buat tulisan "ayu" dan tanda "2_:26"-nya .__.

permohonan

Tuhan, aku sudah lelah Lelah bermain-main dengan perasaanku sendiri Lelah karena selama ini aku hanya mengejar bayang semu Tuhan, ini sudah terlalu sakit Jangan beri aku bumbu lagi Semuanya sudah cukup terasa Pahit, asin dan pedas Bisakah hentikan ini sejenak?
"aku ingin pulang"

Diseases

Stella memandangi gundukan tanah bernisan yang ada di hadapannya. Ia tak menyangka, orang yang menjadi pacar sahabatnya akan pergi secepat ini. “Lian... Aku belum sempat minta maaf sama kamu. Lian.. aku minta maaf karena pernah benci sama kamu, aku—“ ujarnya terisak. Tiba-tiba, seseorang menyentuh pundak Stella, kemudian orang itu merengkuh kepala Stella, seolah merasakan kepedihan yang sama dengan Stella—bahkan perasaan kehilangan yang mendalam melebihi Stella.