Posts

Showing posts from May, 2015

[CERPEN] Satu-satunya Yang Percaya

Aku melihat ke arahnya yang masih sibuk memainkan Clash of Clans —ah, permainan itu, rasanya ingin kulenyapkan dari muka bumi. Aku yakin bukan aku saja yang ingin melakukan hal yang sama kepada permainan yang membuat semua wanita kehilangan perhatian dari pasangannya itu, eh tapi tunggu, dia, kan bukan pasanganku—bukan lagi, lalu mengapa aku harus mengeluh?  Aku mendengus, bukan karena ia masih serius dengan permainannya itu—padahal sudah sekitar sepuluh menit aku memandanginya berharap ia sadar bahwa ada gadis manis yang sedang memperhatikannya. Bukan. Bukan itu yang membuatku mengeluh. Tetapi ingatan bahwa aku bukan lagi orang yang berhak kesal dengan kehilangan perhatian pasangannya karena kenyatannya, AKU BUKAN KEKASIHNYA LAGI . Itu yang membuatku kadang-kadang depresi. 

Dengan Melupakanmu

Ijinkan aku bercerita pada satu hal yang mungkin saja bagimu adalah satu kisah biasa. Namun bagiku, tak ada yang lebih bermakna selain jatuh cinta kepadamu. Pada rasa yang tak terduga, juga tak terencana. Bahwa sebaik-baiknya hidup adalah ketika kau menemukan separuh dirimu ada pada orang yang kau cintai. Dan itu, kamu... Telah kuaminkan setiap doa sebelum tidur malamku. Telah kuharapkan setiap mimpi indahku berisi kamu. Namun tak semua amin berujung nyata. Terkadang, harap berpangkal semu. Jika sudah demikian, bagaimana jika kupasrahkan saja kau dalam doaku. Aku tahu, Tuhan mengerti tentang perasaan. Dia ingin membuatku bahagia lewat cara lain. Dengan melupakanmu... #ReBlog: Robin Wijaya

INI MALAM MINGGU!!!

Itu baca judulnya harus teriak-teriak biar greget...  Iya, ini malam minggu. Saya jomblo (dalam arti yang sebenarnya), dan saya tekapar seharian di kos... Tanpa teman, apalagi kekasih-_- Teman? Harusnya sih ada Monika, anak Banjarnegara yang jadi soulmate -ku selama hampir dua tahun merantau di kota Solo ini... Tapi Monika-nya lagi pergi ke Jogja, jengukkin teman SMA-nya yang masuk rumah sakit karena jantung bocor. Serem iya, serem amat, tapi percayalah nggak ada yang lebih serem dari malam minggu tanpa pacar, teman, smartphone, koneksi internet dan leptop, ditambah lagi dengan kondisi badan yang tidak sehat, ditambah lagi dengan kondisi hati yang semakin lama semakin parah-_-v  Praktis, yang aku lakukan seharian ini cuma tidur, tidur dan tiduuuuuurrrr.... Sampai jam 10 tadi, akhir ya leptopku kembali, dan demi membebaskan diriku dari kekosongan, aku minjem modem-nya Monika. Hasilnya, terciptalah post  nggak penting ini. Habis ini nggak tahu apa yang mau kulakukan lagi. Ti

KENAPA JADI RUSAK SEMUA BEGINI?!!! :(

Aku punya cerita sedih… Lebih sedih dari diputusin. Aku ceritain, ya… Satu. Dua. Tiga. Jadi gini… BlackBerry-ku rusak. Sejak dua-tiga bulan yang lalu, gara-gara itu aku nggak bisa BBMan, nggak bisa WhatsApp-an, nggak bisa nyetatus, nggak bisa ngalay , nggak bisa download lagu, dan nggak bisa lainnya.   Belum sedih ya?  Mini speaker-ku rusak. Mini speaker pinjeman pula, jadinya kan aku nggak bisa nyuci sambil dengerin suaranya Adam Levine.  Oh iya, ngomong-ngomong tentang Adam Levine, bulan September besok Maroon 5 mau konser di Jakarta, lho. Dan nonton itu konser adalah satu dari seribu keinginanku yang pasti tidak terealisasikan, kecuali aku nemu uang sak koper di tengah jalan… Dan nggak ada yang lebih sedih dari pacaran bertahun-tahun sama Adam Levine, tapi nggak pernah ketemu… *krik krik krik* Waah ada kupu-kupu terbang… #apasih-_-  Mau tau apa lagi yang bikin sedih? Modem-ku rusak T.T Otomatis kalo aku mau nyari referensi tugas harus

Hidupkan Togar Kembali!

Hal-o… I’m fine , kali ini nggak bohong. Nggak pake tanda kutip, nggak sok tegar. Togar tetaplah Togar, jangan diganti-ganti jadi tegar, ntar kalo jadi tegar aku yang sekarang bukanlah aku yang dahulu…*hening yang panjang*  Hmm… Kuliah semester 4 mah nggak berat-berat amat sih rasanya, nggak bikin shock juga. Paling dari dosen Perencanaan Media merangkap menjadi Pembimbing Akademik-ku yang rada drama, tiap minggu ngasih tugas, ngasih pertanyaan yang Cuma bisa dijawab sama dosennya… Shock, iya, di pertemuan 1 2… Pertemuan selanjutnya yang tertinggal hanyalah males masuk dan akhirnya aku sudah dua kali membolos gara-gara nggak selesai tugas-_-v   Ngerasa nggak berat, bukan berarti nilainya bisa 80 atau 90… Pas semester 3 sih, paling yang memungkinkan dapet nilai C Cuma satu mata kuliah. Kalo sekarang kebalik, yang memungkinkan dapet nilai A/B Cuma satu mata kuliah-______- apalagi, pasca patah hati gini, bikin nggak mood (baca: muth pake H) ngapa-ngapain, pengennya cuma tiduuuu

[CERPEN] Rasanya Patah Hati

Satu-satunya yang ingin kulakukan saat ini hanyalah meletakkan tubuhku ke atas kasur. Karena itu, begitu aku masuk ke dalam kamar, dengan tas yang masih di punggung dan tanpa melepas kaus kaki, aku langsung merebahkan diri ke tempat tidur. Tak peduli dengan keadaan kasur yang penuh dengan barang. Tak peduli dengan suasana kamar yang mungkin lebih tepat disebut kandang. Kuakui keadaan kamar yang berserakan seperti ini memang tak nyaman untuk dilihat—apalagi ditinggali, tetapi siapa peduli, biarlah kamarku berantakan seperti sekarang sama seperti empunya.  Suara ketukan membangunkanku, jam pada smartphoneku menunjukkan pukul delapan pagi. Dan aku masih mengenakan setelan lengkap kemeja dan jeans yang kukenakan kemarin.  Terdengar suara ketukan lagi, kali ini bersamaan dengan suara Prita, teman kos sekaligus teman sejurusanku. “Ra…”  “Hmmm…” Nyawaku belum sepenuhnya terkumpul. “Kamu nggak kuliah lagi?” “Nggak.” Jawabku singkat, kemudian aku bersiap unt