Ini aku, kepadamu

Tulisan ini aku buat bukan semata-mata karena aku ingin menulis, tulisan ini aku buat karena aku ingin menceritakan perasaan indah yang dianugerahkan Tuhan kepada setiap manusia, dan betapa bersyukurnya aku, aku termasuk orang-orang yang dianugerahkan perasaan itu oleh-NYA. Terimakasih Tuhan :) 
Aku sudah mengenalnya, saat aku masuk di SMAN 9 Yogyakarta.
Ya, sebut saja '24'
24, seseorang yang saat ini dapat disebut sebagai PENGUASA HATIKU, aku tak bisa menjabarkan bagaimana fisiologi-nya, karena aku memang bukan orang yang mengutamakan casing seseorang. Saat aku menduduki kelas 10, kami jarang sekali berbicara, bahkan dalam setahun itu, aku bisa dikatakan sama sekali TAK PERNAH berbicara dengannya. Sampai di kelas 11, karena sesuatu keharusan, mau tak mau aku harus berhubungan dengannya. Awalnya, seperti kebanyakan orang, aku tak tertarik dengannya karena 'suatu' perbedaan yang jelas di antara kami berdua. Namun, lambat laun, entah kenapa, mataku selalu mengarah kepadanya. Dan itu, berhasil membuatku JATUH  CINTA  kepadanya.Sudah berkali-kali aku merasakan hal yang sama dengan orang lain, tapi tak seperti ini. Aku jatuh cinta kepada orang yang jelas berbeda denganku. SANGAT BERBEDA. Aku juga tak pernah merasakan sesuatu yang begitu hebatnya seperti ini, dimana aku bisa merelakan saat aku tahu kalau dia-24- ternyata sudah mempunyai tambatan hati.
'Kedekatan' berawal dari saat aku mengucapkan selamat ulang tahun kepadanya yang kebetulan, jatuh pada bulan yang sama dengan ulang tahun ku lewat jejaring sosial.Sejak saat itu, (mungkin aku hanya merasa ge'er)  dia mengenal ku, ya, mengingat wajah dan namaku, yang sebenarnya hal yang wajar. Tapi, untuk hal itu, aku merasa sangat bahagia. Seiring waktu, aku memang 'dekat' dengannya, MUNGKIN lebih dekat dari kebanyakan teman-temanku. Karena itulah, setiap dia dekat denganku, mendadak tanganku menjadi gemetar, tingkah laku ku menjadi tak menentu, aku menjadi salah tingkah.
Di saat kami dekat seperti itu, aku seperti tak menyadari, kalau dia sudah mempunyai 'orang lain' yang jelas sangat dekat dengannya. Bukan aku egois atau aku tak perduli, tapi, bisa dekat dengannya adalah sesuatu yang membuatku melupakan semua kenyataan pahit yang harus ku terima. Setidaknya, aku terus memegang prinsip ku. "Cinta itu tak mengenal sakit, kesedihan dan air mata. Cinta itu hanya membuat orang bahagia apabila merasakannya. Dan jika kita justru merasakan sakit dari orang yang kita cintai, maka itulah yang disebut nafsu."
Akhirnya, di sinilah aku, menyerahkan seluruh kehidupan cinta ku di tangan Sang Pencipta perasaan. Aku hanya menjalani dengan apa adanya, dengan bahagia tanpa air mata. Dan inilah yang orang katakan. "Dasar anak SMA jatuh cinta."

Comments

Popular posts from this blog

SAYA DEAL DONE!

[CERPEN] Bagimu, Kita Hanyalah Dua Orang Asing

Sifat Penting yang Harus Dimiliki Pekerja: Gelas Kosong & Baby Eyes