AKHIRNYA TER-POSTING.

Enggak tahu, ini bakal jadi postingan atau sama kayak sebelum-sebelumnya, cuma jadi draft yang tulisannya cuma sampai sebaris atau bahkan cuma sampai judulnya. 

Tempo hari aku ngecek blog, baca-baca postingan lama. 
Di sana, aku menemukan diriku yang alay.

Tapi aku nggak merasa jijik, kayak misal kita nemu foto jaman SMP dengan jari telunjuk yang ditempelkan pada bibir yang sengaja dimanyunkan. Itu rasanya pengen langsung delete aja kan? Pas baca postinganku yang dahulu, aku justru malah pengen nulis lagi... 

Entah kenapa, 
Aku malah takjub sama diriku yang dahulu. Yang mampu menyelesaikan 14 tulisan dalam satu bulan. Yang minimal 'setor' satu cerpen dalam sebulan. Yang bisa nulis apa aja yang dirasakan, yang bisa ngebawa ingatanku dan perasaanku ke masa  ketika aku membuat tulisan itu. Yang seenaknya aja misuh-misuh. 

Postinganku, kebanyakan adalah postingan yang mellow kebanyakan bercerita saat aku lagi patah hati, yang aku kena PHP, yang aku lagi jatuh cinta. Pokoknya bisa dibilang 80% postinganku berasal dari relationship. 

Dan sekarang aku lagi ngejomblo awet (rekor status jomblo terlama sejak 2006). LUAR BIASA SEKALI KHANNN????

Tapi bukan karena alasan itu juga aku nggak pernah nongol lagi. Bukan karena aku lagi nggak jatuh cinta, bukan karena aku nggak punya pacar, bukan karena nggak lagi di PHP. 

Rasanya beda aja,
Mungkin dulu aku nulis untuk diriku sendiri, sedangkan sekarang aku berfokus kepada 'orang bakal mau nggak sih baca ini?' atau 'aku nulis kayak gini, kira-kira orang bakal mikir apa, ya?' 

Aku kira menulis dengan memikirkan orang lain itu baik buat kelangsungan hidup blogku, baik untuk produktivitasku dalam menulis. Karena itu akhir-akhir ini aku lebih sering menulis review yang notebene-nya lebih banyak dicari. 

Kemudian, 
Seringnya aku juga sering mikir kalo 'ah buat apa nulis, buat apa cerita, buat apa, buat apa, yang lain juga lebih dari aku mereka nggak heboh, nggak pake acara ditulis-tulis, jadi ngap-" 

Ya intinya aku terlalu memikirkan orang lain.
Nggak salah juga, sih. Toh sebenernya aku dipaksa jadi bermutu, tapi kenapa ya justru menurunkan produktivitas menulisku?

Apakah yang terjadi sebenarnya?
Apa yang menurunkan produktivitasku dalam menulis blog?
Apa karena aku jomblo? atau karena hal lain?


Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

SAYA DEAL DONE!

[CERPEN] Bagimu, Kita Hanyalah Dua Orang Asing

Sifat Penting yang Harus Dimiliki Pekerja: Gelas Kosong & Baby Eyes