Posts

Showing posts from November, 2012

Buat Hani Rafidah

Image
Kamu sahabatku, yang selalu bersedia mendengar segala keluh kesah yang kusimpan dan tak dapat kuungkapkan kepada orang lain. Kamu sahabatku, yang selalu memberiku semangat. Kamu sahabatku, yang menjalankan "tugas" sebagai sahabat dengan sangat baik, dan aku bersyukur karena hal itu :) Tapi.. Saat aku membaca pesan terakhir darimu tadi malam, aku menyadari satu hal. Kita sudah lama tidak bertemu. Banyak hal yang berubah dalam hidupku.. Kamu tahu? Aku bukanlah Zulaikha Amalia Siregar yang kamu kenal dulu. Aku bukanlah sahabatmu yang dulu. Aku berubah, dan aku membencinya, sangat membencinya.  Aku yang sekarang sama sekali berbeda dengan apa yang kamu katakan tentangku tadi malam. Pesan itu... ah, aku tidak membalasnya, bukan? Aku tidak membalasnya bukan karena aku sudah tertidur, tapi aku tidak tahu harus mengatakan apa padamu. Aku ingin sekali bercerita padamu tentang perubahan yang aku alami, perubahan 180 derajat dalam beberapa hal. Namun, beberapa ratus karakter itu ti

Sindrom

Sekarang aku lagi tiduran lhoooo~ Asik, ya? Padahal banyak yang harus aku lakukan selain melakukan hal geje kayak sekarang :| Tapi... I do what i wanna do, right? Aku nggak mau melakukan sesuatu kalo aku nggak mau. Ini namanya kebebasan dalam hidup, yeaaaaaaah!!! Setelah sindrom "ciyus miapah nelan" kelasku sedang memasuki era kata-kata baru; `jalan-jalan, men!` Sejenis penyakit yang membuat orang selalu beerkata "jalan-jalan, men!" setelah melihat video traveler yang mengangkat tema jalan-jalan mengelilingi kota Jogja. Seingetku, semuanya berawal dari Dhesi, Azda dan Radita, yang tiba-tiba ngomong dan di akhir kata-katanya pake 'men', contohnya "Wh.. aku belum belejar,Men!" "Ayo jajan, Men!" dan masih banyak lagi. Seharian itu rasanya.. badanku ngilu semua denger mereka ngomong gitu.-. Besoknya, karena penasaran, salah seorang temanku yang-menurutku kurang kerjaan banget-tanya sama mereka, apa yang membuat mereka sedemikian 'as

catatan akhir minggu

sebenarnya niat awalku ngepos itu, aku ingin menceritakan betapa sialnya aku kemarin itu.bangun pagi langsung emosi. karena emosi terus berlanjut jd telat pm, masuk ruang ava. emosiku langsung mereda pas aku, wulan, nindha dan dhesi menyanyikan beberapa lagu lama yang kami suka. bel pulang aku dan nindha berniat untuk mencuci motor, tapi rencana itu harus gagal karena banku bocor. ban bocor sempat menaikkan darah tinggi juga, pasalanya dalam dua bulan, ini kelima kalinya banku bocor, dan semuanya entah bagaimana bertepatan dengan aku yang membawa motor. padahal, si sepupu lebih sering membawa motor, perbandingannya 8:2, aku dapat bagian yang dua :|  nasib jelek  banget ya kalo masalah motor?? yah... lagi-lagi rasa kesal yang hampir tersulut itu akhirnya dingin bersama wulan, nindha dan dhesi. sambil nunggu ban-ny ditambal, kami berempat ke tempat peminjaman komik langganan dhesi, dan aku menemukan komik yang dulu hanya aku baca seri pertamanya. setelah menggondol beberapa komik dan sa
Tak ada yang bisa menjamin cinta selalu akan berujung bahagia. Seringnya, mencintai membuatmu patah hati. Terluka. Meneteskan air mata bagi cinta yang berbalik dan meninggalkanmu. Tapi pernahkah kau mencintai seperti yang aku alami? Mencintai dalam sakit. Mengubah diri demi orang yang bahkan tak memalingkan wajahnya sedikit pun padamu. Hatiku berdarah, dan aku masih saja mencintainya. Bahkan, setiap malam aku masih menyempatkan diri unutk berdoa... supaya dia selalu bahagia. Ini cinta yang bodoh. Ya, aku tahu itu. Tapi aku akan terus bertahan, terus mencintainya-hingga dia mengundangku masuk ke dunianya... *Syarat Jatuh Cinta

Spam

Beberapa hari yang lalu, aku dan teman-teman sekelasku menerima hasil tes psikologi yang kami lakukan beberapa minggu yang lalu. Hasilnya... ya seperi itulah, tak mengubah hidupku yang penuh dengan 'abu-abu' ini. Tapi kelihatannya ada beberapa temanku yang shock melihat hasil yang mereka terima. Pasalnya, beberapa hasil tes benar-benar di luar dugaan mereka. Dan orang itu termasuk teman sebangkuku. Di ambang kegalauannya hari itu, dia bertanya kepadaku. "Kamu bener-bener mantep Psikologi, Gar?" Waktu itu aku berpikir sejenak. "Ya." jawabku akhirnya. Quality time -ku itu ada saat aku mengendarai sepeda motor. Aku mendapat inspirasi, pemikiran-pemikiran atau sekedar mengingat sesuatu ketika aku mengendarai sepeda motor. Seperti hari itu, tiba-tiba terbesit dalam ingatanku tentang perkataan seseorang. "Jangankan masuk Psikologi, kalo dia (aku) bisa masuk universitas negeri, aku bakal melakukan apapun untuknya (aku)"  Sebenarnya bukan begitu perka