catatan akhir minggu

sebenarnya niat awalku ngepos itu, aku ingin menceritakan betapa sialnya aku kemarin itu.bangun pagi langsung emosi. karena emosi terus berlanjut jd telat pm, masuk ruang ava. emosiku langsung mereda pas aku, wulan, nindha dan dhesi menyanyikan beberapa lagu lama yang kami suka. bel pulang aku dan nindha berniat untuk mencuci motor, tapi rencana itu harus gagal karena banku bocor. ban bocor sempat menaikkan darah tinggi juga, pasalanya dalam dua bulan, ini kelima kalinya banku bocor, dan semuanya entah bagaimana bertepatan dengan aku yang membawa motor. padahal, si sepupu lebih sering membawa motor, perbandingannya 8:2, aku dapat bagian yang dua :|  nasib jelek  banget ya kalo masalah motor?? yah... lagi-lagi rasa kesal yang hampir tersulut itu akhirnya dingin bersama wulan, nindha dan dhesi. sambil nunggu ban-ny ditambal, kami berempat ke tempat peminjaman komik langganan dhesi, dan aku menemukan komik yang dulu hanya aku baca seri pertamanya. setelah menggondol beberapa komik dan satu novel untuk nindha, kami berempat bepisah menjadi dua. aku dan nindha kembali ke pangkuan tambal ban, sedangkan wulan dan dhesi ke rumahnya dhesi yang banyak makanannya itu. sampe di tempat tambal ban, aku ngeliat ban luarku belum dipasang, firasatku mulai nggak enak, dan benar saja, ternyata banku bocor parah dan tidak bisa diperbaiki, terpaksa ganti ban dalam. sejujur-jujurnya, aku sedikit curiga, masalahnya pas banku masih bocor tadi motornya masih bisa kunaikki, artinya ban dalam harusnya masih menyimpan banyak udara dan jikaa ban itu masih banyak udara, kemungkinan hanya lubang kecil yang terbentuk di ban itu, berlawanan dengan kerusakan ban yang ditunjukkan oleh si penambal ban, kecil sih, tapi banyaknya itu yg enggak bisa dinalar. berhubung aku malas berdebat, dan aku juga nggak punya bukti yang kuat, aku cuma ngangguk aja pas si penambal ban bilang kalo bannya harus diganti. fyi: ini kedua kalinya dalam dua bulan aku ganti ban dalam. sungguh kecacatan yang sangat tidak wajar! 

dipikir-pikir entah kenapa akhir-akhir ini sering sekali aku terpancing emosi. sedikit kesalahan kecil saja dapat membuatku kesal setengah mati dan jika aku sudah kesal, aku bisa membanting apa saja yang aku pegang, termasuk hape -,- ah... paadahal aku tahu, kalo kebiasaan itu sangat merugikan, tapi tetep aja kulakukan. mana bisa jadi psikolog kalo enggak bisa mengendalikan diri, enggak bisa ngontrol emosi. hupfft... 

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

SAYA DEAL DONE!

[CERPEN] Bagimu, Kita Hanyalah Dua Orang Asing

Sifat Penting yang Harus Dimiliki Pekerja: Gelas Kosong & Baby Eyes