maaf

Apa pun yang ada di pikiranmu saat ini tentangku. Sejelek apa pun itu dan seburuk apa pun itu. Percayalah, aku tidak pernah melakukan hal buruk hanya atas dasar BENCI. Aku tidak pernah membenci seseorang--termasuk kamu. Semua yang aku lakukan ada alasannya, dan aku perjelas, bukan karena AKU TIDAK MENYUKAI SESEORANG. Aku hanya mencoba berpikir realistis, maaf jika pemikiranku yang realistis ini membuatmu kecewa. Caraku terlalu kejam? Begitulah kenyataan, kenyataan itu kejam. Aku hanya ingin 'kejam' tanpa mengecewakan siapa pun, tapi terlanjur. Maaf. 

Seandainya aku bisa mengatakan hal ini langsung kepadamu, aku yakin tidak ada ada salah paham di antara kita berdua--seperti yang kuduga saat ini. Namun, aku memang "Si Pengecut", yang hanya bisa menulis tanpa berkata-kata. Aku berharap--kapan pun itu--suatu hari kamu bisa membaca permintaan maafku ini. Ya, BERHARAP.

Comments

Popular posts from this blog

SAYA DEAL DONE!

[CERPEN] Bagimu, Kita Hanyalah Dua Orang Asing

Sifat Penting yang Harus Dimiliki Pekerja: Gelas Kosong & Baby Eyes