Piknik Nomer 1. Tugas Belakangan.

Hal paling gila sepanjang ingatkan yang aku lakukan selama ini adalah main ke Jogja jam 12 malam tanpa ada rencana sebelumnya. 

Dan itu terjadi kemarin, Minggu 13 Desember 2015.

Jadi kronologinya seperti ini:

Malam Senin sekitar pukul 11 malam aku baru tiba di kos, sehabis nge-date sama pacar kesayangan yang dua harian ini ga ketemu, dikarenakan aku sibuk mengurusi ujian kenaikan sabuk yang diadakan hari Minggu. Sampai kamar, seperti biasa aku ngecek hape dulu, baca chat-chat di grup kelas. Kesimpulan dari chat itu: Wawan sama Ermas mau makan berdua dan nyeletuk sekalian mau ke Jogja.
.
Scroll chat lagi, celetukan mereka ditanggapi dengan ajakan ke Jogja bareng sama Mon. Bella. Nissa dan Desy. 

Scroll scroll, akhirnya aku sampai di chat yang isinya, "Oke, ciwi-ciwi lagi siap-siap, nih." 
Sampai situ, aku langsung ke kamarnya Mon, konfirmasi langsung tentang obrolan mereka di grup yang katanya mau ke Jogja. Masalahnya sebelum itu, setahuku Monika sedang depresi-depresinya lantaran mengerjakan tugas Media Planning yang dari zaman bumi masih hijau sampai sekarang bumi sudah penuh dengan bangunan, tugasnya nggak selesai-selesai. 

"Ayo jogja, Jul." Kata Monika, belum lagi aku sempat nanya, masih dua langkah lagi buat masuk kamarnya,
"Eh, serius kalian mau ke Jogja?" Aku nggak nyangka aja, bisa-bisanya H-1 deadline tugas, dan TENGAH MALAM dia ngajakin main. Aku sih santai, tugasnya udah digarapin siih, heheheu.
"Iya lah! Ni lho aku udah siap-siap."
"Pengen ikuuuut, siapa aja?"
"Ayo. Aku, Bella, Nissa, Desy, cowoknya Dito, Wawan, Ermas sama Stef."
"Yah, kalo aku ikut aku nebeng siapa dong?"
"Coba aja cari tebengan di WA."

Akhirnya aku ikut, nebeng sama Najib. Lalu Ajun sama Agung juga ikut. Jadinya ada 12 orang melakukan trip nekat tengah malam ke Jogja. 

Sekitar pukul 2 kami tiba di Jogja, tepatnya di depan stasiun  Tugu. Kita berhenti dan kelaparan, tapi nggak tahu mau makan di mana. Aku sih kalem, secara tadi sebelum pergi kan udah makan. HUAHAHAHAHA. Gudeg 24 jam jadi sasaran, tapi aku, Mon, Nissa, Dito, Agung nyari makan lain dan UUB, Ujung Ujungnya Burjo.
ini di depan warung gudeg, aku nggak tahu tempatnya di mana.
pokoknya deket tamansari-_-v

Anak Kos & Burjo, kayaknya emang jodoh yang hanya pisah kalau maut memisahkan. 

Selesai makan, kami langsung melanjutkan perjalanan menuju pantai. Dalam keadaan perut kenyang dan suasana dini hari, emang pas banget buat tidur, Alhasil, cewek-cewek di boncengan pada ngeliyer karena ngantuk. Demi alasan keselamatan, 30 menit sebelum tiba di pantai kami berdua belas menepi ke pom bensin.  

Aku sendiri langung mengambil posisi siap tidur. Hari Minggu habis UKT langsung gas itu bikin ngantuknya berkali-kali lipat-__-v Aku baru bisa melek jam 4 bertepatan dengan adzan Subuh. Sehabis subuh, kami melanjutkan perjalanan. Dan yang menjadi tujuan kami adalah Pantai Parangkusumo. Puas main-main plus fot-foto plus update location di sana, awalnya kami berNIAT abis dari pantai kami cus RRI Solo untuk menghadiri perkuliahan hari itu. Tapi emang dasar anak-anak kurang piknik, niat mulia itu dibatalkan dengan alasan, "Nanggung lah, kita udah sampe sini, masak sebentar doang terus pulang?"

ngeksis sebelum pulang (baca: melanjutkan perjalanan selanjutnya)
dari kiri atas: Aku, Bella, Mon, Desy, Nissa, Ajun
dari kanan bawah:Wawan, Najib, Agung, Ermas, Stefanus, Dito
AYO PILIH YANG MANA?
Sehabis dari pantai Parangkusumo, kami melanjutkan perjalanan dengan tujuan Kebun Buah Mangunan di bawah langit yang gelap dan gerimis kecil tanda hujan badai mengintai kami. Tapi pas kami sampai tujuan, matahari malah jadi banter banget... Nggak sampai 30 menit, matahari yang tadi cerah ceria mendadak hilang, ganti sama awan hitam pekat galau. Kayak perasaanku, tapi boong. :p Kemi meutuskan pulang, dan masih beberapa meter perjalanan kami sudah diguyur hujan. Sambil nunggu hujan reda, kami menepi di warung mie ayam bakso, makan, tapi rasa kantuk lebih gede daripada rasa lapar. Kami makan dengan keadaan setengah sadar, setengah lapar dan banyak kantuknya.

ala-ala GGS
Hujan reda. Kami berduabelas melanjutkan perjalanan pulang. Capek dan ngantuk jelas. Apalagi cowok-cowoknya, bahkan saking nggak bisa nahan kantuknya, bahkan Wawan sempat tertidur di atas motor sampai laju motornya sempet keluar jalur. Kalo nggak dibangunkan sama Stefanus, entahlah apa yang terjadi-_- Demi kesalamatan semua pengendara, setiba di salah satu pom di daerah Klaten, kami memutuskan beristirahat. Setelah semua segar, kami kembali melanjutkan jalan pulang yang tinggal 45 menitan lagi.

Sekitar tengah hari kami semua sampai di tempat tinggal masing-masing dan  aku langsung tidur.

Gitu. Hm... Apa ya? Emang sih, dibanding dengan traveler atau anak gunung, emang perjalanan kayak gini itu hal biasa. Tapi buat aku, buat kita yang biasanya cuma piknik dari gedung ke gedung lainnya itu hal yang nggak biasa. Kita nggak biasa survive di alam bebas, kita nggak bisa hidup tanpa gadget, makannya kali ini itu jadi pengalaman yang luar biasa dari teman-teman kelasku ini.

Keseluruhan sih, emang ini jadi perjalanan yang nggak dilupa. Dan sebenarnya banyak perjalanan-perjalanan yang kudunya aku tulis biar aku nggak lupa. Kan udah aku bilang semsester 5-ku udah kayak neraka, bikin nggak sempat buat nulis. :|

Comments

Popular posts from this blog

SAYA DEAL DONE!

[CERPEN] Bagimu, Kita Hanyalah Dua Orang Asing

Sifat Penting yang Harus Dimiliki Pekerja: Gelas Kosong & Baby Eyes