[REVIEW] Buku Saya Pengen Jago Presentasi, Budiman Hakim
Titik di mana aku merasa sebuah presentasi penting adalah ketika aku memiliki sebuah konsep yang sangat brilian, berkelas, unik dan langka, namun jadi terdengar sampah karena aku nggak bisa menyampaikannya dengan baik.
Untungnya aku sadar itu. Aku tahu letak kesalahannya adalah pada cara berbicaraku di muka umum yang sangat perlu dilakukan perbaikan. Karena itu aku jadi terobsesi untuk bisa mahir berbicara di depan orang banyak. Aku nggak mau hasil pemikiran dari otakku yang cemerlang ini tersia-siakan karena nggak bisa presentasi.
(((cemerlang)))
(((cemerlang)))
iya. buku perpus. kkkk. |
Om Bud (Budiman Hakim) seorang praktisi dunia periklanan kondang yang sudah melintang berpuluh tahun di industri periklanan. Om Bud bahkan mendirikan advertising agency miliknya sendiri yang sudah menghasilkan iklan-iklan keren. Jadi semua ilmu yang dibagikan dalam tulisannya bukan ilmu abal-abal hasil asumsi apalagi imajinasi.
Aku mengoleksi 2 bukunya; Saya Pengen Jadi Copywriter dan Storrytelling. Dari Saya Pengen Jadi Copywriter, aku menikmati cara penulisan dan analogi yang dipakai, serta penyampaian studi kasus yang ada di dalamnya. Sangaat riil dan mudah dipraktekan.
Jadi ketika ingin mengembangkan kemampuan presentasi, aku langsung inget sama buku Om Bud ini, judulnya: Saya Pengen Jago Presentasi.
Seperti namanya, buku ini dibuat untuk yang masih merasa kesulitan untuk berbicara di depan umum, yang merasa presentasi itu perlu
Dimulai dengan pembelajaran presentasi dari seorang pramusaji. Bab pembuka ini memberikan kesimpulan kalau presentasi adalah kegiatan harian kita lakukan tanpa kita sadari.
Bab-bab selanjutnya berisi tentang konsep presentasi di tempat-tempat umum umum seperti; presentasi di masjid, presentasi kepada klien calon asuransi, presentasi sama temen, konsep prsentasi maling sampai pada akhirnya masuk ke bab yang spesifik; presentasi dalam dunia periklanan.
Ini yang aku suka dari buku-bukunya Om Bud, konsep presentasi nggak dituliskan secara langsung teknisnya. Konsep, cara, dan tips presentasi disajikan Om Bud dalam bentuk cerita dan studi kasus, jadi lebih mudah membayangkannya.
Aku paling suka ketika Om Bud menceritakan temannya yang memanfaatkan waktu 60 detik untuk presentasi. Bagaimana salah seorang teman Om Bud berhasil meyakinkan calon klien hanya dengan waktu kurang 60 detik!
Buku ini emang keren banget, nggak hanya cocok banget dibaca sama pemula, orang yang bener-bener buta presentasi, tapi juga bisa dijadikan acuan bagi yang sudah terbiasa presentasi untuk menambah-nambah pengetahuan.
Terima kasih untuk buku bagusnya, Om Bud😁
Kalau baca buku ini, jangan lupa dipraktekan yah. Karena sebagus apapun sebuah ilmu, kalo nggak dipraktekan bakalan sama aja; nggak ada hasilnya. Begitu ya, Alexandro~~
Comments
Post a Comment