Kakak-kakak Ku Sayang :D

Tak pernah ku ingkari, aku emang pernah jengkel, sebel, dan marah sama kedua kakakku, sering malah -_- Sebagai anak bontot yang jaraknya sangat jauh dari kedua kakakku, tentu saja aku menjadi sasaran empuk di saat mood mereka buruk. Ya bukan itu saja sih, waktu seumuranku dibanding mereka hidupku jauh lebih 'enak'. Bayangkan saja, sejak SMP aku sudah menggenggam yang namanya handphone. Bukan karena perkembangan jamannya yang menjadi permasalahan mereka, tapi kenapa? Prestasi ku jauh dibawah kakak-kakakku, tapi kenapa yang diberi fasilitas lengkap juga aku? Logikanya, kita akan diberi apa yang kita inginkan, jika kita bisa membanggakan orangtua, tentunya lewat prestasi.
 Itulah yang menjadi permasalahan mereka. Bukannya aku pura-pura tak mendengar jika mereka mengatakan.
"Coba lah ya, Lia enggak pinter, enggak baik, tapi Lia pula yang hidupnya enak. Kami dulu, keluar dari 10 besar aja Ayah udah marah-marah. Lia, gak ada dimarahi, kan?" Tentu saja kata-kata itu membuatku sedikit jengkel pada mereka berdua. Masih banyak sekali hal-hal yang membuatku marah pada kakak-kakakku itu.
Aku tak pernah mengatakan "Aku benci kalian." Pada kakakku. Kenapa? Entahlah, aku juga bingung, bukan masalah kesopanan atau apa, hanya sajaaaa... rasanya terlalu keji mengatakan kata-kata BENCI di keluarga. Di tempat pertama kita bersosialisasi, tempat pertama kita mengenal orang. Dan aku BERSUMPAH tidak akan mengatakan kata-kata itu pada keluargaku. Walaupun darahku sudah sampai ubun-ubun dan siap meledak, aku tak kan mengatakannya.

Terlepas dari itu semua, kakak-kakakku itu adalah orang yang emmm, anu, apa, ya? Nah, Orang yang paling dekat denganku! Dan setelah 15 tahun, batu kali ini aku rasa 'kami' merasa tau saling tau. Wajar saja, selama aku lahir, baru kali ini aku hidup sama kakakku yang pertama (*permisi pinjem nama* HILDA OCTAVANA SIREGAR) Kalo yang kakakku yang kedua (*permisi lagi* INTAN INAYAH SIREGAR) udah pernah sih, tapi cuma 3 tahun, waktu dia SMA. Mereka cukup -tidak sangat- perhatian kepadaku, dan aku menyimpulkan kalau mereka sayang kepadaku. Begitu juga aku emmmmmm cukup sayang sama mereka #gengsi.
Pokoknya, apapun yang terbaik dari mereka aku akan coba melakukan hal yang sama untuk kedua orangtuaku, agar mereka juga bisa bangga kepadaku :D

Comments

  1. sering kali..itu cuma perasaan kita.
    Aku juga anak bontot, dan aku juga pernah merasakan seperti itu. Tapi percaya deh,,kalo uda pada besar rasa kekeluargaan yang saling membutuhkan itu pasti tumbuh mbak.. :)
    Folback ya.. :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

SAYA DEAL DONE!

[CERPEN] Bagimu, Kita Hanyalah Dua Orang Asing

Sifat Penting yang Harus Dimiliki Pekerja: Gelas Kosong & Baby Eyes