H-2 Huru-Hara Seremoni Kelulusan Diploma UNS (baca: peresmian status pengangguran)

Ini bakal jadi postingan yang panjang. 
Makannya ada baiknya sebelum membaca kamu sholat dulu. Jangan lupa berdoa, aku juga di doakan ya. Setelah sholat, jangan langsung baca dulu. Pastikan pertumu dalam kondisi terisi, kalo masih kenyang mending persiapkan camilan. Pocky Green Tea, cocok tuh. Oh, ya minumnya jangan lupa, air putih aja. Kalo yang manis-manis malah bikin seret. 
Sudah siap? Sholat, makan, minum udah? 

Tahan napas. 



Ya udah. Byeee. *ditampol wajan*

Hahaha,
Oke, aku mulai.

Tiga hari belakangan ini aku sibuk sekali mondar-mandir, timur ke barat, selatan ke utara tak juga aku temukan, dari musim duren hingga musim rambutan tak juga aku dapatkan~~~ Hayo, siapa yang tahu lagu ini pasti jomblo atau  suka bully temennya yang jomblo pake lagu ini. He-he-he.

Lanjut-lanjut.

Iya. Pokoknya aku sibuknya ngalah-ngalahin bakul gudeg di Briharjo pas lagi musim liburan. Mulai dari hari Kamis. Aku bangun pagi sekitar pukul 04.15 atau dalam kata lain aku nggak bisa tidur nyenyak karena takut kesiangan. Jam setengah 6 aku cus Solo pake Dureks, eh Prameks dan sampai Balapan jam 7 kurang 15 menit. Tapi aku terlantar di stasiun selama satu jam gegara Cintia baru bangun jam setengah 7, sedangkan dia membutuhkan waktu satu jam dari bangun sampai ia siap berangkat.

Pffffft.

Salahku juga sih, karena aku bilang sama dia kalo aku berangkat dari Jogja itu setengah 7, aku nggak sadar pas bilang aku berangkat jam segitu. Baru sadar ketika aku baca history chat sama Cintia-_-v

So. Aku nunggu satu jam kepanasan dan KELAPARAN. Waktu itu aku bawa J.Co untuk kejutan tiup lilin ulang tahunnya Monika dan Sesil. Berhubung tahun ini kami berempat terpisah dan susah sekali menyusun rencana jika kami tidak berada di satu tempat, akhirnya aku dan Cintia sepakat untuk menyatukan surprise ulang tahun Sesil yang tanggal 3 September dan Monika yang berulang tahun tanggal 17 September di hari ini, hari Gladi Bersih Wisuda.

Tapi suer deh, kerjasama berdua doang sama Cintia itu bikin kliyengan sendiri gegara otaknya yang susah sinkron sama situasi dan kondisi. Kalo mau tahu betapa heroiknya otak Cintia, bisa dicek di postingan yang ini.

Kembali ke aku kelaparan. Iya, kalo waktu itu setelah hampir satu jam aku nunggu, lima menit aja Cintia telat  pasti J.Co yang sudah dibawa jauh-jauh dari Jogja itu sudah kuperawani duluan. Untungnya, baru saja aku membatin begitu, Cintia dengan honda dan helm merahnya itu tiba di stasiun.

Kami sampai kampus sesuai jadwal yang diumumkan, pukul 8. Sebelum masuk auditorium (venue wisuda), kami melakukan hal yang jarang sekali dilakukan: berpikir keras. Berpikir gimana caranya membawa J.Co tanpa ketahuan Monika atau Sesil. Lalu kami menemukan solusi: membawa J.Co yang diatasnya tertutup perlengkapan toga.

"Oke rencananya gini. Ntar kita kerjasama aja sama Rena, ngajakin Sesil sama Mon makan. Kamu juga ajakin dia, Cin. Kamu bujuk dia biar mau makan dulu. Soalnya biasanya Sesil langsung pergi, kan?" aku briefing strategi sama Cintia.

"Lha. Kalo dia tetap nggak mau?"

"Rencana terakhir. Kamu merengek-rengek sampe dia malu dan teriak 'Ayo tho, Sil, makan. Aku sama Jul udah nyiapin kejutan buat ulang tahunmu, lhoooo.'"

"Pekok." umpat Cintia. "Nggak sekalian aja Sesil sama Mon disuruh iuran J.Co-nya juga!"

Lalu kami terpisah duduk, Cintia berjejer dengan Sesil dan melancarkan aksinya. Aku juga memberitahu Rena tentang rencana kami, aku minta Rena juga ngajakin Sesil makan. Karena aku yakin bencana lain bakal terjadi kalo cuman aku dan Cintia tetap bersikeras berjuang melakukan surprise.

Aku pede membawa plastik J.Co yang isinya atribut toga dan J.Co ke mana-mana itu sampai Monika lihat ke arah plastik dan berseru. "Weee ada J.co! Itu pasti J.Co buat ulang tahunku, kan??"

BUSET ANAK INI! GE-ER SAMA CENAYANG BEDA TIPIS!-_-

Hal pertama yang harus dilakukan ketika menyiapkan surprise ulang tahun buat temanmu dan temanmu ternyata tahu rencanamu, padahal dia cuma menebak adalah: STAY COOL, SEOLAH-OLAH KAMU NGGAK PEDULI SAMA ULANG TAHUN DIA.

"Weee kok kamu geer? Ini lho, toga." Aku menunjukkan dalam plastik, yang Monika belum tahu kalo di bawah toga itu bener-bener J.Co buat ulang tahunnya dia.

Gladi bersih berjalan dengan lancar. Habis gladi, kami disuruh untuk menandatangani ijazah terlebih dahulu, terus mengambil undangan. Pas ambil undangan ada sedikit drama dan bikin Monika badmood berat, Untungnya, unmoodnya nggak berlangsung lama, karena permasalahannya sudah selesai.

"Makan dulu, yuk. Mon, Sil, Sin, Wang." kata Rena.
"Okee.. Di Bandungan, kan? Aku ke ATM dulu, yaaaa..."

Terus aku sama Cintia ke ATM, alasan doang, sih, Aku pura-pura ke ATM yang antrinya banyak buat mengulur waktu Mon dan Sesil sampai duluan di tempat makan dan kami punya waktu untuk menyusun lilinnya. Aku dan Cintia nangkring di motor di depan ATM.
.
"Lho Jul, kok nggak turun?"
"Ngapain? Kan aku cuma ngulur waktu biar Mon sama Sesil sampe duluan."
"Lho. Emaang kita mau ngasih J.Co nya kapan? " Cintia mulai eror.
"Ya sekarang di tempat makan, tho. Tadi perasaan aku udah ngomong ke kamu, deh."
"Ah masak? Aku nggak mudeng rencananya. Aku ngikut kamu aja, deh."
"Pekok. Pfffft." aku frustrasi.

Sampai di tempat makan, ternyata tempat makannya rame. Padahal aku sama Cintia udah siap-siap mau ngeluarin J.Co dari habitatnya.

"Rame. Bale Enak aja." komando Rena.
"Mon hutangku berapa ke kamu? Aku mau ke ATM, nih biar aku transfer. Tadi ATMnya antri banget ee... Jul juga punya utang, bayar Jul!" Cintia teriak dari motor, padahal dia ada di belakangku-_-
Ini anak kenapa sempat-sempatnya ngurus hutang, sih? Harusnya dia kan memutar otak gimana caranya kita bisa ngasih kejutan kalo kita bareng-bareng gini perginya. Lagian aku udah nggak punya hutang sama dia.
"HEH, hutang apa??? Udah lunas semua, yooo..."
Cintia melotot, kemudian membisikiku.
"Kowe pekok banget, tho, Jul. Aku ngomong gitu biar ada alasan kita mlipir dulu."

O JADI SEKARANG AKU YANG SALAH-_-

"Oh, iya Cin. Yaudah ayok ke ATM dulu, Sik ya, aku sama Cintia ke ATM dulu."
Kami langsung meluncur.

Kami lagi-lagi nangkring di  atas motor depan ATM. Terus menancapkan lilin-lilin di donat J,CO untuk persiapan, setelah itu kami cus ke Bale Enak.

Hal kedua yang harus diingat kalo ingin membuat surprise ulang tahun: PASTIKAN DIA MEMBELAKANGI ARAH DATANGNYA SURPRISE.

Untuk hal yang kedua ini, kami salah. Sesil memang membelakangi kami yang membawa J.Co dan lilin-lilin, tetapi posisi Monika tepat berada di depan Sesil yang berarti Mon bisa mnyadari kalau kami datang membawa surprise untuknya.

Bodo amatlah, udah terlanjur gini.

Tetapi untungnya pas kami membawakan lilin-lilin itu, Monika lagi nunduk ngeliat hape. Dan surprise berjalan sesuai rencana. YEAAAAY!!!

Sesil, Nawang, Aku, Cintia, Monika, Rena
Happu H+++++++ Sil, Mon, Ren! we love u! 

Habis makan, kami mengambil transkip nilai yang nggak seberapa itu ke fakultas. Lalu aku buru-buru pulang ke Jogja, karena aku harus membeli aksesoris untuk wisuda lusa. Lagian, ayah dan ummi sudah tiba di Jogja dari jam 9 tadi.

Di jalan menuju Jogja, Cintia nge-chat aku.
"Heh Jul. Kita pekok banget i, Rena juga ulang tahun bulan September, lho. Dia nggak ikutan tiup lilin, bisa-bisanya kamu suruh bantuin kita.-_-" 

Astaga, kok aku bisa lupa-_- Ternyata penyakit kekurangan volume berat otak Cintia udah nular ke aku. Pffftt. 

Aku tiba di Jogja habis Maghrib di sambut sama hujan deras. Alhasil dari stasiun-rumah aku pake mantol. Sampai di rumah, aku menyalami ayah, ummi, bu Ening dan mbah yang datang dari Medan. Lalu kami langsung pergi membeli sepatu untuk wisuda.

Sampai di tempat sepatu, yang kutuju cuma sneakers seharga setengah dari biaya hidupku satu bulan, Pikiran polosku, sih, ummi bakal sukarela beliin aku itu sepatu. Tapi pas aku minta aku malah diomelin dengan alasan itu sepatu laki-laki. Aku  baru tahu sepatu ada jenis kelaminnya-_-

Setelah mendatangi tiga konter sepatu dan menyadari betapa jeleknya kakiku kalo pake heels dan sepatu kewanita-wanitaan lainnya (lha sekarang aku yang ngasih kelamin sama sepatu), akhirnya aku dibelikan heels 5 cm untuk wisuda. Heels yang sampe sekarang bikin pahaku sakit.-___-

Comments

Popular posts from this blog

SAYA DEAL DONE!

[CERPEN] Bagimu, Kita Hanyalah Dua Orang Asing

Sifat Penting yang Harus Dimiliki Pekerja: Gelas Kosong & Baby Eyes