[CERPEN] Bagimu, Kita Hanyalah Dua Orang Asing


Kita bertemu lagi malam ini.

Rasanya aku ingin menghambur ke pelukanmu ketika untuk pertama kalinya setelah sekian lama tak saling bersapa muka. Tapi itu tidak kulakukan tentu saja. Aku hanya menyunggingkan senyum lebar yang selalu kuperlihatkan padamu, memberimu kode bahwa aku masih aku yang dulu—yang selalu bahagia dengan pertemuan kita.

“Ke mana kita?” katamu.

“Ke mana saja, asal denganmu.”  inginku mengatakannya. “Makan, ya? Aku laper.” 

Kamu mengangguk pelan dan melajukan sepeda motormu. Sedangkan aku, yang berada di jok belakang hanya terdiam terpaku melihat punggungmu yang kokoh. Lagi-lagi aku harus mendengar perdebatan antara pikiran dan hati, ini kesekian kalinya mereka berdebat setiap kita bertemu.

“Aku ingin bersandar di punggungnya.”

“Jangan bodoh!” sergah pikiranku. 

Kutarik kembali kepala yang sudah  siap untuk bersandar di punggungmu itu. Aku mundur beberapa senti sampai tubuhku berada di ujung jok. Aku menatap jarak kosong di antara kita dengan sedih. Jarak kita yang hanya beberapa senti, tetapi aku sudah merasa sangat jauh denganmu.   

Malam itu kita hanya mengobrol saling bertanya kabar dan aktivitas masing-masing. Pertanyaan yang sebenarnya tak perlu kutanyakan padamu, karena aku mengetahui semua yang kaulakukan sampai sebelum kita bertemu tadi.  

Tak ada satu kata pun perihal perasaan yang kaukatakan. Sedangkan aku, aku menahan setengah mati kata-kata. “Aku masih sangat menyayangi kamu. Mari kita mulai lagi dari awal.” 

Tanpa sadar, tanganku melayang dan menyentuh rambutmu yang kaku. 

Kamu terlihat terkejut dan refleks menjauhkan kepalamu dari tangaku. “Aku mau ke toilet bentar.” Ujarmu.

Aku diam sama terkejutnya, kemudian menyadari  pertemuan ini tak ada artinya. 

Kamu sudah menjadi orang asing, bukanlah orang yang kukenal dahulu.

Bahkan kamu bukan lagi seorang teman. 

Sekarang dan selanjutnya mungkin bagimu kita hanya menjadi dua orang asing, dua orang yang tak pernah saling kenal. 

Mengingat itu, terkadang membuat hatiku sakit.  

Comments

  1. Ikutan sakit ih bacanya, ngerasa bgt pernah di posisi kamu itu
    hehe :)

    Btw, kenal kenal ya, Zul :))

    ReplyDelete
    Replies
    1. halo Shela :) salam kenal... makasih sudah baca dan komen yaaaa

      Delete
    2. aku udah baca sama komen ka, mana makasihnya...:)

      Delete
    3. hahaha ya ampun.. iya mas Fahmy makasiiih wkwk

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

SAYA DEAL DONE!

Sifat Penting yang Harus Dimiliki Pekerja: Gelas Kosong & Baby Eyes