#3 (Rencana) Pencapaian 2017

Apa pencapaian yang ingin kamu gapai di tahun 2017? 
Kamu punya rencana pencapaian atau zaman sekarang bahasa kerennya disebut resolusi di tahun 2017 ini?

Tahan dulu. Tanya dulu sama diri sendiri, kamu membuat resolusi itu memang karena sesuatu yang menjadi tujuan dan membuat kamu lebih baik atau hanya sekadar ikut-ikutan biar keren? Biar kalo ada official account di Instagram nanya "apa resolusi 2017 kamu?" kamu jadi bisa balas di kolom komentar?

Kalau memang kamu hanya ikut-ikutan, sebaiknya kamu berhenti. Karena nggak ada gunanya kamu punya daftar resolusi berlembar-lembar, tapi niat awal kamu hanya ikut-ikutan doang. 

Coba tengok ke belakang, tahun lalu, misalnya. Apa kamu juga punya resolusi? Apakah semua resolusi itu tercapai? Kalau enggak, kamu harus tanya sama diri sendiri lagi, "apa, sih, tujuanku bikin resolusi?". Hal yang sering terjadi sebuah resolusi nggak tercapai adalah niat awal bikin resolusi. Kalau niat awal bikin resolusi hanya karena ikut-ikutan, enggak heran kalau resolusi kamu nggak tercapai. Dari niat aja kamu udah nggak serius, apalagi dalam upaya mendapatkannya.

Maka, sebelum bikin resolusi sebaiknya dipikirkan alasan kamu menuliskan resolusi. Resolusi itu harusnya membuat kamu menjadi lebih baik. Lewat resolusi, kamu bisa memotivasi diri dan fokus dalam mencapai tujuan. Kalau kamu bikin resolusi hanya biar terlihat keren dan untuk dipasang sosmed doang, lebih baik kamu nggak usah punya resolusi. 

Hal paling banyak kedua yang bikin resolusi kamu nggak kesampaian adalah resolusi yang dibuat terlalu 'mengada-ada'. Resolusi yang terlalu muluk, tapi burem. Resolusi yang dibuat tanpa tahu cara mencapainya.

Contohnya, kamu punya resolusi untuk pergi ke bulan.


Boleh-boleh aja, sih, kalau memang kamu pengin ke bulan. Nggak masalah, kalau memang kamu udah tahu caranya bisa ke sana. Minimal kamu punya perkiraan dana yang bakal dikeluarkan dan yakin bahwa kamu bisa mencapainya. Atau enggak, kamu punya kewarasan yang cukup untuk menjadikan wisata ke bulan sebagai resolusimu.

Intinya, bikin resolusi itu yang simpel aja, nggak muluk-muluk dan kamu tahu cara mencapainya. Yang paling penting kamu juga harus tau alasan kenapa hal tersebut dijadikan salah satu resolusi.

Aku sendiri, sebenarnya sudah malas memikirkan resolusi-resolusian. Mengingat tahun kemarin aku membuat  resolusi dan hanya satu yang tercapai. 😢 Padahal resolusinya sudah kubikin serealistis mungkin.
Baca juga: Selamat Ulang Tahun, Bumi! 
Tapi berhubung aku diharuskan untuk menuliskan resolusi tahun ini, baiklah akan aku jabarkan rencana pencapaian yang mudah-mudahan bisa tercapai:

Pertama, karena tahun kemarin belum tercapai, aku masih ingin menjadikan keinginanku untuk melanjutkan kuliah sebagai resolusi tahun ini.
Kedua, one week one book. Yak, sebenarnya ini goals dari goodreads.com, sih, tapi nggak papa lah dijadikan resolusi. Jadi rencananya dalam setahun aku akan membaca 52 buku, sejauh ini sih aku sudah membaca empat.
Ketiga, memperbanyak membaca buku non fiksi. Kalau diingat-ingat sepanjang hidupku, 90% hanya kuhabiskan untuk membaca novel, komik dan cerita-cerita bersifat imajinatif. Tahun ini, aku ingin setidaknya ada 12 buku non-fiksi yang kubaca. Buku yang berhubungan dengan dunia kerja atau dunia kreatif, sih, khususnya.
Keempat, menata blog dan membuat tulisan-tulisan yang inspiratif. Menulis konten yang read-able sudah kumulai sejak tahun lalu, sih. Jadi nggak hanya berisi curhat kacangan dan keluhan-keluhan. Meski tetap bertebaran tulisan galau (kalo itu termasuk tulisan yang read-able, kan ya? hehe). Eccedentesiast penginnya bisa berbagi informasi dari pengalaman-pengalamanku juga. Rencana terdekat, sih, mau bikin domain sendiri dulu, kan jadi semangat tuh nulisnya kalo punya domain sendiri. 😊
Kelima, one day one blog. Kalau tantangan menulis 10 hari ini bisa kulewati, aku jadi ingin melanjutkan hari ke-11, 12 dan selanjutnya. Pasti puas dan bahagia banget punya postingan bejibun. 😄
Keenam, naik sabuk merah Taekwondo. Ah ya, ini harus banget jadi resolusi. Soalnya kenapa? Sejak tiga tahun lalu aku mengikuti latihan bela diri ini, aku selalu ikut ujian kenaikan sabuknya. Tapi karena satu lain hal aku nggak bisa ikut ujian naik sabuk ke merah, padahal itu ujian terakhir untuk menuju sabuk hitam. Intinya, ikut bela diri Taekwondo kalo nggak sampe sabuk merah itu merugi.

Nah, sudah enam, kelebihan satu dari persyaratan awal, tapi nggak papa, kan?

Jadi, begitulah kira-kira rencana pencapaiann yang ingin kugapai di 2017. Masih ada sebenarnya keinginan yang udah berkali-kali jadi resolusi tapi selalu nggak tercapai dan akhirnya kuhapus dari daftar resolusi sampai aku benar-benar percaya bahwa keinginan itu bisa tercapai.

Apa itu?

Menerbitkan novel dan pacaran langgeng sampe tahun depan. 💔💔💔 


Tulisan ini disertakan dalam rangka memeriahkan #10DayKF

Comments

Popular posts from this blog

SAYA DEAL DONE!

[CERPEN] Bagimu, Kita Hanyalah Dua Orang Asing

Sifat Penting yang Harus Dimiliki Pekerja: Gelas Kosong & Baby Eyes