#1 Tentang Kekasih Idaman

Bagaimana tipe kekasih yang kamu dambakan?
Manis.
Baik.
Ramah.
Setia.
Perhatian.
Pengertian.

Kira-kira begitu yang kutuliskan pas mengisi kolom "pacar idaman" di biodata ketika aku dan teman-temanku menggelar sesi tukar biodata pakai kertas binder di zaman Sekolah Dasar. Kalau dipikir-pikir sekarang, kok aku kayaknya kebelet puber gitu, ya? Kecil-kecil udah mikirin pacar. :|

sumber: google.

Semakin gede, semakin kenal sama banyak orang. Keinginan untuk punya pacar sesempurna keinginan ketika SD hanya menjadi sebuah angan-angan. Mungkin memang ada orang yang manis, baik, ramah, setia, pengertian, dan perhatian, tetap semakin dewasa aku sadar bahwa untuk berhubungan dengan orang lain, nggak cukup dengan enam sifat itu. 

Faktor macan-macam kayak bibit, bebet, dan  bobot juga jadi bahan pertimbangan untuk menjadi pacar idaman bagi kebanyakan orang, pada awalnya..

Tapi tahu nggak? Bahwa bibit, bebet dan bobot itu hanyalah sebuah teori yang memudahkan orang untuk mencari pasangan yang dianggap tepat. Semacam panduan agar kamu bisa menjalani hubungan yang bahagia. Namun pada kenyatannya, idealisme yang dibangun tentang bibit, bebet dan bobot kekasih idaman akan runtuh dalam sekejap oleh hal kampret yang bernama CINTA. 

Berapa banyak orang yang punya ekspektasi tinggi terhadap calon pasangannya?

"Aku pengin punya pacar yang rajin olahraga, badannya six pack terus minum-nya Men-L."
"Pokoknya aku nggak mau punya pacar yang pengangguran!" 

Aku jadi inget salah satu cerita Bang Raditya Dika yang rela olahraga mati-matian, fitnes sana-sini, Yoga (padahal doi nggak pernah melakukan itu) dan berlagak hidup sehat demi pacarnya, tapi pacarnya malah ninggalin dia demi cowok yang badannya buncit, malesan, pokoknya nggak cocok banget sama pacarnya itu. 

Kenapa bisa begitu?
Karena udah terlanjur nyaman, Terlanjur cinta. Karena ngobrol dan dekat dengan cowok buncit itu lebih menyenangkan daripada ngobrol sama Bang Radit yang udah merelakan kenyamanannya dirampas demi terlihat pantas di depan kekasihnya. 

Yang mau aku omongin di sini adalah: nggak ada yang namanya tipe kekasih idaman yang mutlak. Cinta itu bukan ilmu pasti kayak Matematika, yang dari zaman Adam sampe kiamat tetap aja 1+1=2. 

Cinta itu relatif dan nggak bisa diukur. Kita bisa naksir sama orang di mana dan kapan aja. 

Kamu nggak sadar tiba-tiba jadi rajin memperhatikan seseorang. Nggak sadar bahwa sebenarnya ada rasa rindu tiap kamu nggak melihat update-annya di sosmed. Nggak sadar bahwa kamu sering bertanya-tanya dalam hati "dia lagi apa, ya?" dan nggak sadar bahwa kamu berusaha keras untuk nggak nge-chat duluan karena gengsi atau takut menganggu kesibukannya. 

Nah, kalau sudah merasakan itu. Enggak peduli bagaimana tampangnya dia. Enggak peduli gimana sikapnya dia. Enggak peduli perbedaan-perbedaan yang sebenarnya kamu hindari ketika berhubungan dengan orang, yang jelas kamu udah jatuh cinta sama dia! Selamat! 

Sama kayak aku, sekarang ini mungkin aja aku bisa bilang bahwa tipe kekasih idamanku adalah cowok yang secara fisik dia orang yang senang berpenampilan rapi, tinggi, dan nggak botak. Seminggu kemudian aku malah jadian sama orang yang urakan, pendek, dan botak. 

Who knows?  Buatku tipe kekasih idaman itu hanya satu, dan nggak bisa berubah: yang mau bertahan sampai akhir, apapun keadaanya. 

Etapi ada yang paling penting dari semuanya. Bukan bibit. Bukan bebet. Bukan bobot,
Yang paling penting ketika kamu menemukan seseorang yang nyaman adalah satu: dia mau nggak sama kamu? 
Karena percuma, kamu udah suka dan nyaman banget ada di deket dia tapi dia nggak mau sama kamu. 

Tulisan ini disertakan dalam rangka memeriahkan #10DaysKF 

Comments


  1. Ulasannya menarik. Oiya, saya juga nemu artikel keren nih yang ngebahas tentang tipe kekasih yang wajib banget dipertahankan kalo dia punya prinsip keuangan yang oke punya. Cek di sini ya: Pacarmu punya 6 prinsip keuangan ini? Kamu wajib pertahankan dia!

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

SAYA DEAL DONE!

[CERPEN] Bagimu, Kita Hanyalah Dua Orang Asing

Sifat Penting yang Harus Dimiliki Pekerja: Gelas Kosong & Baby Eyes